Perangkat lunak untuk akses internet dan fungsinya.
Macam-macam perangkat lunak unuk internet :
Perangkat Lunak atau disebut software banyak jenisnya, misalnya Browser(Internet Explorer, Mozilla Firefox, Netscape, Maxthon, Eudora), Internet Security(Antivirus, Antispam, AntiSpyware), E-mail(Outlook, Eudoramail, Gmail, Yahoomail). Jenis Web yang dipakai juga banyak Misalnya Apache Server, Microsoft Internet Information Server yang banyak dipakai dan lainnya.
Browser : OPERA (the fastest browser on earth)
Mail Client : Outlook Express
Download Accelelator : Flash Get
Messenger : YM, Skype, mIRC, Miranda Instan Messenger, Google Talk
File transfer : Lime Wire
Email to SMS : Morange
Speed Counter (via GPRS) : GPRS Counter
Jaringan intranet di kantor-kantor pemerintahan tidak termanfaatkan dengan baik. Kebanyakan intranet berfungsi untuk mendistribusikan facebook ke komputer-komputer kantor. Paling banter, intranet digunakan untuk file sharing lewat peer-to-peer yang ujung-ujungnya meningkatkan penjalaran virus. File sharing tersebut pun tidak berjalan secara efektif karena para pegawai lebih suka menggunakan flashdisk daripada file sharing. Seperti saya tuliskan pada posting sebelumnya tentang intranet vs internet, penekanan kepada pengembangan LAN di kantor-kantor seharusnya adalah mengarah kepada paperless office (kantor minim kertas) di mana proses pembuatan draft surat dan nota-nota dinas cukup dilakukan melalui intranet. Hal ini akan meningkatkan tingkat ketercarian dan pengarsifan yang lebih baik.
Terdorong oleh keinginan mencoba menginisiasi paperless office di kantor, saya mencari dan mencoba berbagai pilihan platform yang dapat digunakan. Syarat utama untuk dicoba adalah gratis atau paling tidak tersedia versi gratis. Produk perangkat lunak berbayar seperti SharePoint tentu saja tidak masuk dalam perangkat lunak yang dibahas di bawah.
1. Joomla CMS + JForce
Joomla sebagai CMS gratis yang sangat powerful menawarkan aplikasi untuk kolaborasi melalui komponen yang ada. Saya coba beberapa
komponen untuk kolaborasi. Dari beberapa alternatif yang ada, JForce dan ProjectFork saya pikir memiliki fasilitas yang lengkap untuk kolaborasi. Pengguna bisa membuat project kolaborasi, kalendar/agenda, kontak, dan pesan. Dalam setiap proyek bisa diatur file-file yang berhubungan dengan proyek, tugas-tugas, tahapan-tahapan penting, dan diskusi.
2. EyeOS
EyeOS sebenarnya adalah merupakan suatu sistem operasi cloud computing yang ditujukan untuk menyajikan sistem operasi berbasis web. Ya kira-kira seperti desktop yang disajikan oleh browser. Kelebihannya adalah kita bisa mengakses desktop kita di mana saja selama komputer yang kita pakai memiliki koneksi ke server (intranet/internet) serta memiliki perangkat lunak Browser. EyeOS sangat menarik karena hampir semua aplikasi yang biasa ditanam di desktop (office, system, konfigurasi, multimedia, dll) bisa ditampilkan dalam EyeOS. Kekurangannya adalah tentu saja responnya tidak akan segesit Desktop konvensional serta jumlah aplikasi yang terbatas. Gambar di atas menampilkan bagaimana EyeOS menampilkan multimedia video (FLV), menjalankan kalkulator, menyususn file-file, dan membuat catatan.
EyeOS dapat dijadikan sebagai platform untuk Kolaborasi karena tersedia fasilitas sharing dalam setiap desktop. Misal, user1 mensharing folder A, maka user2 dapat mengakses isi folder tersebut. Ingat, folder dalam EyeOS masih tetap berupa folder-folder virtual jadi bukan folder real.
3. Collabtive
Collabtive adalah perangkat lunak yang ditujukan khusus untuk kolaborasi/proyek. Collabtive memeliki kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan dua platform joomla dan EyeOS. Kelebihan lainnya adalah fasilitas chat built-in di dalam collabtive. Selain itu, collabtive sangat simple dan ringan. Namun fasilitas yang dimiliki collabtive tidak terlalu banyak sehingga hanya cocok bagi minimalis yang ingin merancang sistem khusus untuk kolaborasi saja, tidak seperti Joomla dan EyeOS yang selain berfungsi untuk kolaborasi juga dapat digunakan sebagai tempat upload/download arsip.
4. Fengoffice
Fengoffice menawarkan fasilitas untuk kolaborasi yang sangat lengkap. Setiap obyek (catatan, dokumen, link, kontak, email, tugas, dan link) bisa saling silang pada satu atau beberapa workspaces (terminologi project di dalam Fengoffice). Hal ini sangat penting untuk menghindari duplikasi file atau obyek lainnya dalam sistem. Selain fungsionalitasnya yang mumpuni, Fengoffice memiliki tampilan yang sangat menarik. Namun sayang, saat artikel ini ditulis, fengoffice memiliki bug untuk konek ke SMTP Gmail.
5. Simplegroupware
Simplegroupware tidak memiliki first impression yang begitu meyakinkan sehingga saya tidak mengeksplore lebih jauh perangkat lunak ini
6. Kordil
Kordil memiliki banyak fasilitas. Sistem organisasi arsif juga sangat rapi. Namun, menurut saya, Kordil terlalu jelimet dan membingungkan. Tidak juga tersedia fasilitas yang menarik seperti PLAY/View atau thumbnail. Kordil cocok untuk corporat yang mementingkan bagaimana arsif tertata dengan baik dan rapi, bukan untuk berkolaborasi. Ya maklum saja, Kordil memang didesain untuk menjadi EDMS (Electronic Document Management System)
6. Masih banyak lagi… baru akan masuk list setelah dicoba
Perangkat lunak untuk kolaborasi menuju paperless office bisa menggunakan perangkat lunak yang memang ditujukan untuk kolaborasi seperti Collabtive atau Fengoffice, atau perangkat lunak WebOS seperti EyeOS. Selain itu juga dapat dilakukan dengan memodifikasi perangkat lunak yang sudah ada dengan tool-tool yang dibuat untuk kolaborasi seperti Joomla + JForce. Jika masih belum banyak alternatif, perangkat lunak untuk pengelolaan dokumen seperti Kordil bisa juga dijadikan sarana kolaborasi.
Paperless office adalah sebuah konsep, bukan aplikasi. Sehingga, penerapannya bisa menggunakan perangkat lunak apa saja.